APEC Bukan Ajang Menjual Negara


 http://www.beritabatavia.com/detail/2013/10/07/16/18363/apec.bukan.ajang.menjual.negara

Koalisi Masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Lawan Neokolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dengan mewaspadai kepentingan pemodal raksasa dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

'Terjadinya depresiasi mata uang di Indonesia, India, Thailand dan Filipina akibat kebijakan ekonomi Amerika Serikat dalam menyikapi krisis global telah memperlambat pertumbuhan ekonomi Asia dari 6,6 persen menjadi 6 persen,' ujar M Riza Damanik, Direktur Eksekutif Institute for Global Justice (IGJ), saat unjuk rasa didepan Kementerian Keuangan RI di Jakarta, Senin (7/10).

Menurut Dani Setiawan, ketua Koalisi Anti Utang (KAU), APEC akan membuka dan meliberalisasi pasar keuangan, investasi dan perdagangan. 'Negara maju akan memastikan seluruh programnya dijalankan dalam rantai pertemuan internasional, yaitu G-20, APEC dan World Trade Organization (WTO),' jelasnya.

Karena itu, lanjut Dani, pemerintah tidak menjadikan APEC sebagai ajang untuk menambah utang negara dan tidak menyetujui pengambilalihan sumber daya ekonomi rakyat ke tangan korporasi swasta nasional yang didalangi oleh asing.

Bahkan, mereka meminta Indonesia membatalkan rencana untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO 9 di Bali pada Desember 2013.

Sebagaimana diketahui, agenda APEC Bali diantaranya stabilisasi fiskal untuk mendorong pertumbuhan dan investasi, memfasilitasi investasi infrastuktur yang melibatkan swasta melalui mekanisme Public Private Partnership, pembukaan pasar yang melarang proteksi serta mekanisme perdagangan ala Kebijakan Pasar Bebas (Free Trade Agreement) dan WTO.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri dalam pertemuan G-20 di St Petersburg, Rusia September lalu, telah mengikatkan komitmennya. Padahal menurut Gerak Lawan, agenda G 20 hanya alasan negara maju yang ingin menyelamatkan ekonominya, yang kebetulan saat ini sedang melemah.

Comments

Popular Posts