Sri Lanka Memperkenalkan Kuliner Dan Budaya Di Hotel Sultan

Sejarah hubungan Indonesia- Srilanka dimulai pada abad 5 masehi. Menurut situs wikipedia, ketika itu dimulai dengan masuknya agama Hindu dan Budha melalui jalur perdagangan.
Pada abad 9-12 Masehi, kerajaan Sriwijaya mengirimkan bayi gajah ke Srilanka sebagai tanda persahabatan.



Hubungan berlanjut ketika kedua wilayah sama-sama dijajah Belanda melalui usaha dagang Belanda, VOC.
Pada 1952, hubungan kedua negara diresmikan dengan meresmikan konsul di Jakarta dan Kolombo.
Melalui Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung, kedua negara tergabung dalam Gerakan Non Blok.
Di era 90 an, Indonesia turut mendamaikan konflik perang saudara antara pihak pemerintah dan gerilyawan Tamil Eelam dengan mengakui kedaulatan pemerintah Sri Lanka.

Sekarang, hubungan bilateral kedua negara dilanjutkan. Sri Lanka melalui Mihin Lanka, BUMN mereka, menambah jalur penerbangan antara Jakarta, Medan dan Kolombo menjadi tiga kali sepekan.
Country Manager Mihin Lanka untuk Indonesia, Malintha Fernando menggambarkan hubungan kedua negara.
"Di Semarang ada jalan Kolombo, di Kolombo ada Jalan Padang, jelasnya pada wartawan di Jakarta, kemarin.
Turut hadir dalam acara ini, manajer Hotel The Sultan Jakarta, Lakshman T Perera, managing director Lanka Sportrizen, Dirk Grigson, dan Eliawati Erly, Vice President Director PT David Roy Indonesia agen produk teh Srilanka, Dilma.

Untuk lebih memperkenalkan budaya Srilanka, mereka mengadakan festival kuliner dan budaya di Lagoon Cafe, Hotel Sultan dari kemarin hingga 7 Februari 2015.
"Kami telah mengadakan acara serupa di Medan, dan sukses. Karena kuliner kami mirip dengan Indonesia," jelas Dirk Grigson.
Hal ini dibuktikan oleh Bisma, juru masak terkenal di negara itu. Bisma membuat kue serupa serabi,  yang bahannya dari telur, tepung dan kelapa. Makanan lainnya adalah ikan kakap goreng, kue bolu dan Kutthu Roti, atau kwetiau goreng.
Kuliner terkenal Srilanka yang sudah mendunia adalah teh. Dan di Indonesia, berwujud teh
Dilma yang hadir sejak 13 tahun lalu. Ini juga bisa dinikmati selama  festival kuliner Sri Lanka di Lagoon Cafe


Comments

Popular Posts